LAPORAN
PRAKTIKUM
BIOLOGI
DASAR
PERCOBAAN II
FOTOSINTESIS
NAMA : FEYDRI FERDITA
DERA
NIM : H21112275
HARI/TANGGAl : SENIN,
1 OKTOBER 2012
KELOMPOK : IV (EMPAT)
![]() |
ASISTEN : RR. DYAH RORO A.
LABORATORIUM BIOLOGI DASAR
UNIT PELAKSANAAN TEKNIS MATA KULIAH UMUM
FAKULTAS
MATEMATIKA DAN ILMU PEBGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS
HASANUDDIN
MAKASSAR
2012
BAB I
PENDAHULUAN
I.1.
Latar belakang
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya,
dan sintesis yang berarti menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai
suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber
energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya
suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas
beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda (Salisbury dan Ross,1995).
Fotosinteisi merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya (Malcome,1990).
Semua kehidupan di atas permukaan bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi CO2 menjadi senyawa organik dengan energi yang diperoleh dari cahaya matahari. Dalam proses ini energi cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi energi kimia dengan proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen (Anwar,1984).
Fotosinteisi merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya (Malcome,1990).
Semua kehidupan di atas permukaan bumi ini tergantung langsung dari adanya proses asimilasi CO2 menjadi senyawa organik dengan energi yang diperoleh dari cahaya matahari. Dalam proses ini energi cahaya matahari ditangkap dan diubah menjadi energi kimia dengan proses fotosintesis. Pada proses fotosintesis ini akan dihasilkan dua senyawa yaitu glukosa dan oksigen (Anwar,1984).
|
Cahaya matahari


Klorofil
Fungsi suatu sel hidup bergantung
pada persediaan energi yang tidak henti-hentinya, sumber energi ini tersimpan
dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik hidup
dan tumbuh dengan memasukkan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya.
Satu-satunya sumber molekul bahan bakar yang menjadi tempat bergantung seluruh
kehidupan ialah fotosintesis. Proses ini berlangsung di dalam jasad
berfotosintesis, termasuk jasad tumbuhan tinggi, tumbuhan pakis, lumut,
ganggang (ganggang hijau, biru, merah, dan coklat), berbagai jasad renik dll
(Malcome,1990).
Pada percobaan fotosintesis kali
ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sach akan mengetahui apakah tanpa cahaya
daun tidak berfotosintesis, dan ingenhousz yang akan mengetahui hubungan
intensitas cahaya dengan laju fotosintesis.
I.2.
Tujuan
Percobaan
Tujuan
percobaan ini adalah :
1. Membuktikan
proses fotosintesis akan menghasilkan glukosa.
2. Membuktikan
proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
I.3.
Waktu
dan Tempat Percobaan
Percobaan
fotosintesis dilaksanakan pada hari senin, tanggal 01 oktober 2012, pada pukul
14.00-17.30 WITA. Bertempat di Laboratorium Biologi Dasar, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Suatu sifat fisiologi yang hanya
dimiliki khusus oleh tumbuhan ialah kemampuannya untuk menggunakan zat-karbon
dari udara untuk diubah menjadi bahan organik serta diasimilasikan di dalam
tubuh tanaman. Peristiwa ini hanya berlangsung cukup cahaya, dan oleh karena
itu maka asimilasi zat-karbon disebut juga fotosintesis. Lengkapnya adalah
bahwa fotosintesis atau asimilasi zat-karbon itu suatu proses di mana zat-zat
anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat
organik karbohidrat dengan pertolongan cahaya matahari. Pengubahan energi sinar
menjadi energy kimia (karbohidrat) dan kemudian pengubahan energi kimia menjadi
energi kerja pada peristiwa pernefasan dalam tubuh tumbuhan merupakan rangkaian
proses kehidupan di dunia ini (Dwidjoseputro,1996).
Fotosintesis
adalah proses penyusunan dari zat organic H2Odan CO2 menjadi senyawa yang
kompleks yang memerlukan cahaya. Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan
yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi
cahaya matahari (Kimball, 2002).
Tumbuhan
terutama tumbuhan tingkat tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan
pokoknya agar tetap bertahan hidup, tumbuhan tersebut harus melakukan suatu
proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian daun
satu tumbuhan yang memiliki kloropil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi (Salisbury dan Ross,1995).
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks,
proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas
mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu
stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang
disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya yang
diperlukan tumbuhan untuk proses tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari
tumbuhan tidak akan mampu melakukan proses fotosintesis, hal ini disebabkan
klorofil yang berada didalam
daun tidak dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi
bila ada cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1996).
Orang yang
pertama kali menemukan fotosintesis adalah Jan Ingenhousz. Fotosintesis
merupakan suatu proses yang penting bagi organisme di bumi, dengan fotosintesis
ini tumbuhan menyediakan bagi organisme lain baik secara langsung maupun tidak
langsung. Jan Ingenhosz melakukan percobaan dengan memasukkan tumbuhan Hydrilla
verticillata ke dalam bejana yang berisi air. Bejana gelas itu ditutup dengan corong
terbalik dan diatasnya diberi tabung reaksi yang diisi air hingga penuh,
kemudian bejana itu diletakkan di terik matahari. Tak lama kemudian muncul
gelembung udara dari tumbuhan air itu yang menandakan adanya oksigen (Kimball, 2002).
Pada tahun 1860,
Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya
tersebut ia mengguanakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan kedalam alkoholdan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum (Malcome, 1990).
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks
dan besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan trimer
terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Proses
fotosintesis tidak dapat berlangsung pada setiap sel. Tetapi hanya pada sel
yang mengandung pigmen fotosintetik. Pada percobaan ingenhouz dapat diketahui
bahwa intensitas cahaya mempengaruhi laju fotosintsis pada tumbuhan. Hal ini
daat terjadi karena perbedaan energi yang dihasilkan oleh seitap spektrum
cahaya. Di samping adanya perbedaan energi tersebut, faktor lain yang menjadi
pembeda adalah kemampuan daun dalam menyerap berbagai spektrum cahaya tersebut
disebabkan adanya perbedaa jenis pigmen yang terkandung pada jaringan daun
(wikipedia, 2012)
Di
dalam daun terdapat mesofil yang terdiri atas jaringan bunga karang dan jaringa
pagar. Pada kedua jaringan ini, terdapat kloroplas yang mengandug pigmen hijau
klorofil. Pigmen ini merupakan salah satu pigmen fotosintesis yang berperan
penting dala menyerap energi matahari (wikipedia, 2012)
Tumbuhan
menangkap cahaya menggunkan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang
memberi warna hijau paa tumbuhan. Klorofl terdapat dalam organel yang disebut
kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yag akan digunakan dalam fotosintesis.
Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung
kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan didaun. Didalam daun terdapat
lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap
mililiter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan
yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadiya sebagian besar fotosintesis.
Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yan bersifat anti air
untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar mathari ataupun penguapan air yang
berlebihan (arifin, 2012)
Pada dasarnya,
rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama reaksi terang (karena
memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak
memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon
dioksida).
- Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk
menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil
menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700
nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan
ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna
hijau. Fotosintesis akan
menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal
ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak
energi. Di dalam daun, cahaya
akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat
reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis
pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu
fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil
yang menyerap
cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua
fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter
yang bekerja saling memperkuat. Fotosintesis
dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan
elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron
ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam
sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron
yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron
dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini
adalah elektron dan oksigen. Oksigen
dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida.
Pendapat
ini pertama kali diungkapkan oleh
C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri
fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena
menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen. Pada saat yang sama
dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron
yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH. (wikipedia, 2012)
- Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam
proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses
biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk
membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap
karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan
gelap (tanpa cahaya) (wikipedia, 2012)
Hingga
sekarang fotosintesis masih terus dipelajari karena masih ada sejumlah tahap
yang belum bisa
dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital
ini. Proses fotosintesis
sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia,
maupun biologi sendiri.Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya
fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplas
berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat
berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat)
biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu (Kimball,2002)
BAB
III
METODE
PERCOBAAN
III.1.
Alat
Alat-alat
yang digunakan dalam percobaan ini adalah: Kertas timah, Penjepit, gelas piala,
tabung reaksi, corong,
stopwatch, kaki tiga dan bensin.
III.2.
Bahan
Bahan-bahan
yang digunakan pada percobaan ini adalah: Tanaman daun mangga Mangifera
indica, Tanaman
Hydrilla verticilla, air
panas, JKJ (Iodium Kalium Iodida), alkohol 95%.
III.3.
Cara Kerja
A.
Percobaan Sachs
1. Membungkus
daun mangga dengan aluminium foil selama
beberapa hari.
2. Memetik
daun mangga sebagai bahan praktikum.
3. Memasukkan
daun mangga ke dalam air yang mendidih selama beberapa saat, sehingga
daun tersebut layu.
4. Memindahkan
daun mangga ke dalam gelas piala yang
berisi 100-150 ml alkohol
yang mendidih.
5. Mencelupkannya
lagi kedalam JKJ selama beberapa saat.
6. Membilas
dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ hilang.
7.
Mengamati apa yang terjadi pada daun
mangga tersebut.
B. Percobaan
Ingenhouz
1. Menyiapkan alat
dan bahan yang diperlukan.
2. Memasukkan
potongan tanaman
Hydrilla ke
dalam corong,
kemudian masukkan kedalam gelas piala, Diusahakan agar tanaman Hydrilla tidak
keluar dari corong.
3. Menutup bagian atas tabung corong dengan tabung
reaksi, dan
usahakan tidak
terbentuk ruang udara.
4. Menempatkan percobaan tersebut di
bawah sinar matahari.
5. mengamati apakah terjadi gelembung-gelembung
udara yang terkumpul di dasar tabung reaksi.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1. Hasil
Hasil dari percobaan ini adalah:
A.
Percobaan Sachs
B.
Percobaan
Ingenhouz
Dalam melakukan
percobaan ini, kita mengikuti beberapa tahap seperti yang telah dijelaskan
dalam langkah kerja. Untuk dapat membuktikan proses fotosintesis melepaskan
oksigen, dapat dilihat paa tabel berikut:
No
|
Waktu
|
Banyak
Gelembung
|
1.
2.
3.
4.
|
0 – 5
5 – 10
10 – 15
15 - 20
|
60 +
98 ++
121 +++
136 +++
|
Keterangan:
+ sedikit gelombang
++ sedikit gelombang
+++ banyak gelombang
IV.2. Pembahasan
Berdasarkan hasil percobaan yang
di lakukan, didapatkan hasil yang bertujuan untuk mengetahui apakah tanpa
cahaya daun tidak berfotosintesis dan topik Ingenhousz
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan intensitas cahaya dengan laju
fotosintesis maka dapat dilakukan pambahasan sebagai berikut.
A.
Percobaan Sachs
Percobaan uji sachs ini menggunakan daun tanaman mangga Mangifera indica yang
berwarna hijau. Satu minggu sebelum hari praktikum, daun mangga Mangifera indica yang
digunakan untuk praktikum ditutup dengan kertas timah dan dijepit dengan
paper clip, hal ini dimaksudkan agar
pada saat pagi harinya bagian daun yang ditutup tidak mendapatkan penyinaran
matahari sehingga tidak terjadi proses fotosintesis. Langkah pertama yaitu
masukkan daun mangga kedalam air yang mendidih selama beberapa menit, dengan
tujuan supaya daun beserta tulang-tulang daunnya lebih lunak dan mematikan
sel-sel pada daun tersebut, kemudian daun yang telah direbus tadi dimasukkan ke
dalam alkohol yang mendidih, dengan tujuan melarutkan klorofil yang ada pada
daun. Sehingga daun yang telah direbus dengan alkohol akan berubah menjadi
putih. Hal ini menandakan bahwa klorofil yang terdapat pada daun telah hilang.
Daun yang
telah berwarna putih di celupkan ke dalam larutan JKJ (Iodium kalium Iodida) selama
beberapa saat. Selanjutnya bilas dengan air mengalir agar sisa larutan JKJ
(Iodium Kalium Iodida) hilang. Hal ini untuk
mengetahui ada dan tidaknya amilum atau karbohidrat yang terkandung di
dalam daun. Apabila di dalam daun terkandung amilum atau karbohidrat, maka
setelah ditetesi iodium akan berubah warna menjadi hitam atau biru tua.
Hasil
percobaan tersebut sesuai dengan percobaan yang dilakukan oleh Sachs (1860)
yang membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya
tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah.
kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi dengan
iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum.
B. Percobaan
Ingenhouz
Isilah gelas
piala dengan air kemudian masukkan Hydrilla
verticillata kedalamnya, Masukkan corong terbalik kedalam gelas piala
sedemikian rupa sehingga Hydrilla
verticillata semuanya berada di bawah corong, tutup pangkal corong tersebut
dengan tabung reaksi terbalik yang berisi sejumlah air, tempatkan percobaan ini
di bawah matahari, amatilah apakah terjadi gelembung-gelembung udara yang
terkumpul didasar tabung reaksi.
Pada percobaan yang telah dilakukan,
didapatkan hasil bawah pada menit 0-5 didapatkan sedikit gelembing, pada menit
5-10didapatkan banyak gelembung, pada menit 10-15 didapatkan banyak sekali
gelembung, pada menit 15-20 didapatkan banyak gelembung dan pada menit 20-25
didapatkan juga banyak gelembung.
Fotosintesis
hanya dapat berlangsung pada tumbuhan dengan daun berpigmen hijau saja atau
disebut klorofil contohnya pada tanaman Hydrilla verticillata.
Fotosintesis pada tanaman ini memang terjadi dengan lambat karena letaknya yang
terendam dalam air sehingga sulit untuk mendapatkan cahaya matahari. Menurut
Dwidjoseputro (1986: 6) fotosintesis adalah proses dimana zat-zat anorganik H2O
dan CO2 oleh klorofil diubah menjadi zat organik karbohidrat dengan
bantuan sinar sehingga proses ini hanya berlangsung jika ada cukup cahaya.
Fotosintesis selain memerlukan cahaya matahari sebagai sumber energi,
fotosintesis juga memerlukan karbondioksida dan air sebagai bahan anorganik
yang akan diproses untuk menghasilkan karbohidrat dan melepaskan oksigen. Di
samping itu, klorofil atau pigmen hijau pada tumbuhan juga dibutuhkan dalam
proses fotosintesis. Klorofil terdapat sebagai butir-butir hijau di dalam
kloroplas berfungsi untuk menangkap cahaya matahari. Dalam kondisi normal,
cahaya matahari memenuhi semua syarat itu, sehingga secara alami, cahaya
matahari merupakan sumber energi bagi fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
V.1.
Kesimpulan
Berdasarkan percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1.
Fotosintesis adalah
proses pembentukan bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan cahaya dan
kloroplas.
2.
Selain klorofil
fotosintesis juga memerlukan CO2 dan cahaya matahari.
3.
Semakin besar
intensitas cahaya dan konsentrasi CO2 maka proses fotosintesis berlangsung
semakin cepat.
4.
Hasil dari fotosintesis
adalah glukosa dan oksigen.
V.
2. Saran
Percobaan
seperti ini memerlukan pengamatan yang harus benar-benar diperhatikan, terlebih
lagi saat memperhatikan gelembung udara yang dihasilkan dari proses
fotosintesis. Agar proses pembuktian adanya karbohidrat pada daun yang
melakukan fotosintesis.
LAMPIRAN
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, 1984. Ringkasan Biologi.
Ganeca Exact.
Bandung.
Arifin, silvia,
2012. Fotosintesis. http;//sakitomatfis.blogspot.com/2011/06/sains-dasar-fotosintesis-percobaan-htm.
Diakses pada tanggal 3 Oktober 2012; pukul 08.00 WITA
Dwidjoseputro.1996.Pengantar Fisiologi Tumbuhan.Jakarta:Gramedia
Pustaka
Utama
Kimball, John. 2002. Biologi Jilid 1
Edisi Kelima. Erlangga. Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung
Malcome, 1990. Ringkasan
Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Wikipedia, 2012. Fotosintesis. http://id.wikipedia.org/wiki/fotosintesis.
Diakses pada tanggal 3 Oktober 2012; pukul 03.00 WITA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar